Mudzakir Faozi lahir pada tanggal 29 September 1988 di sebuah desa di Brebes, Jawa Tengah. Saya adalah anak ketujuh dari sepuluh bersaudara, tumbuh dalam lingkungan keluarga yang sederhana namun kaya akan nilai-nilai kehidupan. Orangtua saya bukan hanya mengajarkan pentingnya bekerja keras, tapi juga mewariskan sikap tawadhu, hemat, dan keikhlasan dalam menjalani hidup. Kesederhanaan itu menjadi fondasi kuat yang membentuk kepribadian saya hingga saat ini.

Pendidikan dasar saya tempuh di tanah kelahiran, di mana saya mulai menunjukkan minat terhadap pelajaran agama dan memiliki ketertarikan untuk memahami nilai-nilai keislaman lebih dalam. Setelah menamatkan Sekolah Dasar, saya melanjutkan pendidikan di MTs dan MA (Aliyah) yang berada di kawasan pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon, sebuah lingkungan yang religius dan penuh kedisiplinan. Di sanalah kecintaan saya terhadap ilmu agama dan kehidupan pesantren tumbuh subur.

Usai menamatkan pendidikan menengah, saya melanjutkan kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, salah satu perguruan tinggi Islam terkemuka di Indonesia. Selama masa kuliah, saya dikenal sebagai pribadi yang rajin, rendah hati, dan aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan. Setelah menyelesaikan studi S1, saya memutuskan untuk memperluas wawasan di bidang Bahasa Inggris dengan belajar intensif di Kampung Inggris, Pare, Kediri selama kurang lebih sembilan bulan. Pengalaman ini tidak hanya mengasah kemampuan bahasa, tetapi juga memperkaya pergaulan dengan teman-teman dari berbagai daerah dan latar belakang.

Sekembalinya dari Pare, saya mulai merintis perjalanan karier. Pekerjaan pertama saya adalah sebagai staf administrasi di lembaga kursus bahasa BBC cabang Bintaro. Dari sana, saya kemudian bergabung dengan Cofila, sebuah lembaga kursus bahasa inggris yang bekerja sama dengan salah satu madrasah negeri di wilayah Cakung, Jakarta Timur, di mana saya membantu berbagai kegiatan administratif dan pendidikan. Dalam waktu yang tidak lama, saya semakin mantap menapaki jalur pendidikan dengan menjadi guru di beberapa sekolah, seperti SMK LPINA Klender, SMP dan SMK YP IPPI Cakung, serta MTsN 31 Jakarta.

Pengalamannya yang beragam di berbagai institusi pendidikan telah memperkaya kompetensinya sebagai pendidik. saya tidak hanya mengajar, tetapi juga berusaha menjadi teladan dalam sikap dan perilaku, sebagaimana pesan orang tua untuk selalu rendah hati dan bersikap baik terhadap sesama. Kini, ia mengemban amanah sebagai aparatur sipil negara (ASN) yang bertugas di MAN 13 Jakarta, salah satu madrasah negeri yang memiliki reputasi baik di ibu kota.

Dalam setiap fase kehidupan—dari masa kecil yang penuh keterbatasan, masa belajar yang ditempa oleh kedisiplinan pesantren, hingga dunia kerja yang menuntut profesionalisme dan ketangguhan—saya selalu menjalaninya dengan kesabaran, ketekunan, dan semangat belajar yang tak pernah padam. Bagi saya, setiap tantangan adalah ladang pembelajaran, dan setiap pencapaian adalah wujud dari doa orang tua, kerja keras, serta izin Allah SWT.

dilihat 255